Yamaha Tak Minat Main Sport Fairing Empat Silinder
JAKARTA, Motovaganza.com – Beberapa pekan terakhir segmen motor sport diramaikan dengan rencana kehadiran Ninja ZX-25R, sport fairing empat silinder ke Tanah Air. Hanya saja, waktu peluncurannya yang terhambat akibat situasi pandemi Covid-19. Respons positif datang dari berbagai arah kalangan. Pasar menunggu rencana ini. Bagaimana dengan pemain lain?
Kawasaki boleh saja sibuk dengan rencana peluncuran. Tapi Yamaha berpikir lain. Mereka belum sama sekali berencana untuk mengekor geng hijau. Menurut Yamaha, banyak pertimbangan yang membuat mereka tak perlu ikut bermain.
"Untuk saat ini, kami masih memiliki R25, untuk mewakili kelas sport fairing. Jadi sejauh ini fokus dengan yang ada dulu. Belum ada rencana membuat motor sejenis itu," kata Anton Widiantoro, Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), saat dihubungi OTO melalui jejaring sosial.
Menurut Anton, hingga saat ini langkah yang diambil realistis. Meriset dan membangun sebuah motor itu tidak mudah. Bukan sekadar untuk tampil dengan produk baru. Bagaimana kondisi pasar juga perlu diperhatikan. Karenanya, mereka masih percaya diri dengan produk yang sudah ada. Situasi pasar motor sport fairing 250 cc juga dinilai segmented, harganya cukup tinggi. Jumlah marketnya pun cenderung stagnan dari tahun ke tahun, hampir tidak berubah. Namun Yamaha bersikeras memberikan opsi lengkap pada jajaran 250 cc. Dari mulai R25 yang mewakili sport, MT-25, hingga kelas skutik, Xmax.
"Sport fairing 250 cc itu segmented. Dari harganya saja cukup mahal. Sejauh ini, marketnya memang tetap ada, meski tidak naik. Jumlahnya kurang lebih segitu-segitu saja. Tapi, kami tetap komitmen karena Yamaha juga memiliki DNA racing, dengan memberikan banyak opsi di segmen 250 cc. Jadi biarkan saja, kami tetap percaya diri," sambung Anton.
Baca juga: Tampil Keren dengan Pilihan Windshield Yamaha NMax
Kisah Empat Silinder Yamaha
Bukan berarti Yamaha tak punya andalan. Yamaha punya sejarah dengan konfigurasi empat silinder 250 cc. Kakek dari Yamaha R25, bernama FZR-250, sempat ikut meramaikan aspal di medio 80-90an, sesuai tren saat itu. Hanya saja dimatikan regulasi Jepang yang kian ketat. FZR250 diperkenalkan mulai tahun 1986 hingga akhirnya distop produksinya pada tahun 1994. Baby FZR Series ini terbagi dalam dua masa produksi. Generasi pertama pada 1986 – 1988 dengan nama FZR250 dan generasi kedua yakni pada 1989 – 1994 dengan nama FZR250R. Rupa motornya tak kalah bengis. Interpretasi sport era 80an benar-benar tertuang, tampak dari buritan trapesium era robotika, hingga fairing membulat di depan berimbuhan dua lampu bulat. Sangar. Kemampuan mesinnya juga dapat jempol. Jantung pacunya mengekstraksi daya besar. Alunan empat piston bervolume bersih 249 cc DOHC 16 katup, sanggup memberi output 45 Hp di 14.500 rpm dan torsi 25 Nm/11.500 rpm. Dengan komposisi Diameter x Langkah (48 mm x 34,5 mm) dan rasio kompresi 12:1. Angka yang menyeimbangi Kawasaki ZX-25 R hari ini. Bedanya, ia masih memakai karburator untuk menyuplai bensin. Karena itu, bukan tidak mungkin suatu saat mereka kembali melirik teknologi sang kakek. Blue printnya boleh dibilang telah eksis. Meski pasti diperlukan banyak perubahan, utamanya soal keluaran gas buang serta modernisasi mesin. Baca Juga: Sport Fairing Empat Silinder Segera Mendobrak Pasar, Yamaha Belum Berencana Mengekor HELMI ALFRIANDI | RAJU FEBRIANArtikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test