Utech Iridium Spark Uma Racing Laser Iridium
JAKARTA, 7 Desember 2018 -- Fitriansyah Kete, rider senior yang kini menjadi pembalap garda depan tim Astra Motor Racing Team (ART) Yogyakarta, mampu tampil apik di banyak balapan nasional. Yang terakhir, ia meraih sukses pada kejuaraan Grand Final Motoprix 2018 yang berlangsung di Surabaya beberapa minggu lalu.
Grand Final Motoprix 2018, ia mampu menorehkan catatan best time 46.724 detik, pada sesi QTT kelas MP2. Lebih cepat dari catatan rekan satu timnya Dicky Ersa, yang menduduki peringkat kedua dengan catatan waktu 46.779 detik. Apa rahasianya?
Harris Sakty Mlethiz yang menjadi mekanik mengatakan performa kuda besi Kete dipengaruhi beberapa faktor. Menurut Mlethiz performa mesin yang baru hasil rakitannya sendiri ditambah pemakaian busi Uma Racing ‘Laser Iridium’ AB9R, juga ikut berperan menyempurnakan sistem pembakaran pada mesin.
Mlethiz mengatakan busi Uma Racing ‘Laser Iridium ’AB9R yang secara teknologi memang dirancang untuk balap. Busi ini dirancang dengan teknologi terbaru yang memiliki 3 side electrode, yang mampu memberikan titik api yang fokus. Berbeda dengan busi biasa yang hanya memiliki 1 side electrode, terkadang titik api bisa loncat. Hal ini menyebabkan pembakaran pada mesin motor tidak sempurna.
“Selain itu busi terbaru Uma Racing ini juga tergolong busi bertipikal dingin. Jadi lebih bisa menstabilkan panas mesin,” kata Mlethiz.
Mlethiz yang juga engine builder ini mengatakan busi ‘Laser Iridium’ ini bisa menghasilkan pambakaran di ruang bakar head selain sempurna juga merata. Istimewanya lagi, busi Uma Racing yang juga diproduksi masal untuk harian tapi beda type yaitu AB8R. Panas mesin lebih bisa konsisten atau boleh dibilang adem dan juga awet.
Dengan menggunakan busi Uma Racing ‘Laser Iridium’, kata Mlthiz, mesin lebih bisa sempurna dalam hal mengoperasikan gerakan piston, dan tidak membuat pergerakan piston yang dipacu dengan kecepatan tinggi panasnya akan berlebihan.
“Ketahanan inilah yang sebenarnya dibutuhkan buat mesin motor balap. Hingga meski motor dipacu dengan kecepatan tinggi, mesinya tidak mengalami panas yang berlebihan (over head). Tapi lebih stabil dan bisa bertahan hingga lap terakhir,” tutup Mlethiz.
RAJU FEBRIAN
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test