Tips Perawatan Sederhana Mesin Metik a la Skuterku

JAKARTA, 2 Juni 2016 - Menjamurnya motor berbasis skuter yang umumnya bermesin dengan transmisi automatic ternyata tak dibarengi dengan pemahaman soal mesin. Banyak pengguna yang kurang memahami perawatan motor skutik ini. Walau mudah untuk pengoperasiannya, motor metik ternyata memerlukan perawatan lebih dari motor berpenggerak rantai seperti bebek dan sport. Perbedaan utama pada motor matik adalah sistem penggeraknya yang menggunakan Continous Variable Transmission (CVT). Cara kerjanya terbilang lebih rumit dari rantai, karena di dalamnya terdapat banyak komponen-komponen, seperti per CVT, kampas sentrifugal, roller, rumah roller, mangkok kopling, v-belt, dan masih banyak lagi. Bengkel Skuterku di kawasan Cipayung, Jakarta Timur akan sedikit memberikan tips sederhana untuk perawatan motor metik yang digunakan untuk aktifitas harian. Pertama, cek lebar V- belt, ukurannya tidak kurang dari 18-19 mm. Kalau kurang, berarti harus diganti. Cek juga apakah belt mengalami keretakan atau sering disebut “getas” atau tidak. Kalau terlihat ada keretakan sebaiknya diganti. Jika tidak, sewaktu-waktu v-belt bisa putus dan skutik akan berjalan di tempat alias tidak dapat melaju. Langkah selanjutnya lakukan pengecekan pada roller atau bearing. Caranya, periksa bentuk roller. Jika mendapati bentuk yang tidak rata atau “speleng” baiknya segera diganti. Biasakan diberi grase atau  gemuk terlebih dulu sebelum pemasangan. Masih seputar bearing, ketebalan roller yang masih baik berukuran tidak kurang dari 17,5 mm. Gantilah oli gearbox pada 6.000 km dengan oli yang memiliki SAE 10W. Sementara, pergantian V-Belt sebaiknya dilakukan setiap 1.500 km. Selain itu, rajin-rajinlah membersihkan filter udara CVT setiap 3 bulan atau bisa dilakukan saat servis berkala. Terakhir, pastikan ketika musim hujan datang hindari untuk menerjang air karena jika ketinggian genangan mencapai boks CVT dan air masuk ke boks CVT dapat merusak komponen CVT. Semoga bermanfaat! ANDHIKA KRESNA