TEST RIDE: KTM 390 Duke, Nakal dan Menggelinjang
SEBUAH pesan pendek masuk ke telpon saya beberapa waktu waktu. “Uda, mau ikut touring ke Pantai Sawarna? Ada acara KTM Owners Community Indonesia (KOCI),” kata seorang teman. Ajakan itu saya balas dengan pertanyaan, “Pakai KTM?” “Ada Peugeot, ada KTM 200 Duke dan 390 Duke,” jawab dia. Wah, ajakan yang tak boleh ditampik. Saya langsung mengiyakan.
Ada beberapa alasan, saya memang belum pernah touring ke Pantai Sawarna yang terkenal cantik itu di Banten, selain itu saya bakal kenalan dengan teman-teman baru dari KOCI dan yang tak kalah menarik menjajal KTM Duke. Sebenarnya ada rekan di kantor yang menggunakan KTM 250 Duke, tapi saya sendiri belum pernah jalan jauh menggunakan naked bike kebanggaan pabrikan asal Austria ini.
Jadilah saya ikut serta. Ada sekitar 160-an anggota KOCI dan sebanyak 10 jurnalis dari Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT). Turing bersama KOCI ini sekaligus merayakan ulang tahun komunitas KTM tersebut yang pertama. Sabtu pagi, kami sudah bersiap. Jalur yang kami tempuh adalah dari Bintaro -- TB Simatupang -- Depok -- Jalan Raya Bogor -- Batu Tulis Bogor – Cigombong -- Jalan Raya Sukabumi -- Cibadak -- Cikidang -- Pelabuhan Ratu -- Karang Hawu -- Bukit Habibie -- dan Sinar Matahari Resort di Pantai Sawarna.
Dealer KTM Galaxy Bekasi meminjamkan motor KTM yang saya gunakan. Saat berangkat, saya menggunakan KTM 200 Duke. Tapi saya lebih ingin menceritakan pengalaman saat kembali ke Jakarta dengan rute yang sama, tapi menggunakan KTM 390 Duke karena lebih hot.
Posisi Riding
KTM 390 Duke, boleh dikatakan sebagai contoh murni dari apa yang kita inginkan dari sebuah street motorcycle. Motor ini memberikan kesenangan maksimal bagi pengguna yang suka berkendara di jalanan. Ringan tapi bertenaga, sarat teknologi dan siap menemani Anda menghadapi jalan seperti apapun.
Tampilan 390 Duke gampang dikenali dengan bodi dan velg alloy berwarna Orange, kebanggan KTM. Velg berukuran 17 inci ini dibalut ban berukuran 110mm di depan dan 150mm di belakang.
Soal riding position motor ini enak banget. Setang tinggi dan lebar, pas dengan jangkauan saya, posisi footstep lurus dengan jok sehingga menjadikan posisi duduk tegak. Posisi ini nyaman untuk berkendara jauh, selain itu juga gampang dikendalikan. Oh ya, joknya empuk dan tidak membuat panas pantat meski berkendara lama.
Performa Mengejutkan
Soal tenaga, Duke 390 memiliki karakter yang jauh berbeda dengan Duke 200 yang saya gunakan saat berangkat. Motor ini meledak-ledak, menghadirkan torsi yang besar dan akselerasi yang asik. Disebutkan motor ini memiliki tenaga 32 kW (44 hp).
Salah satu rahasianya adalah penggunaan cylinder head pada mesin. Seperti 1290 Super Duke R, mesin 4 valve di cylinder head yang dipadukan dengan sistem electronic injection, close ratio, dan transmisi 6-kecepatan memberikan racikan tenaga yang tak pernah habis. Dukungan lain adalah Ride-by-Wire dan slipper cluth.
Saat tuas gas dipuntir, suara 390 Duke langsung menggema. Memang beda dengan 200 Duke yang cenderung ‘cempreng’ maka suara yang dihasilkan knalpot 390 Duke ini lebih padat ngebas.
Motor ini memang nakal dan liar, tenaganya meronta-ronta enggan dibawa pelan. Tuas gas selalu minta diputir agar pasokan tenaga terasa terus. “Motor ini seperti menggelinjang, tak mau pelan,” komentar seorang teman.
Tenaga 390 Duke diimbangi dengan sistem pengereman yang baik. KTM menggunakan rem berteknologi tinggi Brembo yang bekerja harmonis dengan sistem ABS terkini. Bagian depan didukung disc berukuran 300mm dan 320mm di belakang. Kombinasi ini membuat saya cukup pede menghadapi jalanan menikung maupun turunan tajam ketika melewati kawasan Cikidang. “Braking harder makes you faster!”
Di jalur Karang Hawu plus memasuki Cikidang dan Cibadak saya nggeh dengan slogan KTM yang menyebut motor ini dengan ‘The Corner Rocket’. Dengan posisi riding dan tenaganya, motor ini asik dibawa menikung.
Handling Gampang
Soal handling, saya juga beri nilai plus. KTM 390 Duke ini kecil, entang dan ramping. Tak ada kesulitan ketika menghadapi jalanan macet atau meliuk-liuk ketika bertemu tikungan.
Kenyaman juga oke punya. Karena buat saya suspensi 390 Duke cukup pas untuk menghadapi jalanan model apapun. Penggunaan per 150mm terasa pas. Saat melewati kawasan Cikidang yang penuh dengan tikungan, saya tak mengalami kesulitan sama sekali. Benturan ban dengan aspal, tak mengganggu pantat maupun pinggang.
Ketika memasuki Bogor, kami dihajar hujan lebat. Di sini saya merasakan kinerja rem yang bisa diandalkan. Penggunaan ABS membuat saya pede meski harus melaju di jalanan licin akibat hujan.
Kemudahan pengendalian kembali saya rasakan ketika saya sudah tinggal sendiri menyusuri Jalan Raya Parung. Hujan, jalanan padat, lobang yang tertutup air bisa saya lalui dengan aman. Benar-benar menyenangkan.
Nah, kalau soal harga, silahkan Anda yang menilai sendiri. KTM 390 Duke ini dibanderol Rp 108,5 juta. Memang agak jauh dibandingkan KTM 200 Duke yang dijual Rp 38 juta.
Spesifikasi KTM 390 Duke
MESIN
Tipe: 1-cylinder, 4-stroke engine
Kapasitas: 373.2 cm³
Bore x Stroke: 89 mm x 60 mm
Tenaga: 32 kW
Torsi: 37 Nm
Starter: Electric starter
Pelumas: Wet sump
Transmisi: 6-speed
Pendingin: Liquid cooled
Kopling: PASC™ antihopping clutch, mechanically operated
EMS: Bosch EMS
Konsumsi: 3.46 liter/100 km
SASIS
Frame: Steel trellis frame, powder coated
Suspensi depan: WP upside-down Ø 43 mm
Suspensi belakang: WP monoshock
Rem depan: Four-piston radial fixed calliper, brake disc, 320 mm
Rem belakang: Single-piston floating calliper, brake disc, 230 mm
ABS: Bosch 9MP two-channel ABS (incl. Supermoto mode, diesengageable)
Rantai: X-Ring 5/8 x 1/4"
Kemiringan kemudi: 65°
DIMENSI
Ground Clereance: 185 mm
Tinggi jok: 830 mm
Jarak jak depan: 142 mm
Jarak pijak belakang: 150 mm
Kapasitas tangki: 13.4 liter
Berat: 149 kg
RAJU FEBRIAN
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test