Test Ride: Ducati XDiavel 2016, “The Evil” dari Bologna
JAKARTA, 12 Juli 2016 – Ada pameo yang berbunyi apalah arti sebuah nama. Tapi nama sebenarnya bisa punya seribu makna. Ducati tentunya tidak sembarangan mencomot nama Diavel untuk salah satu motor andalannya Ducati XDiavel 2016. Secara harfiah, Diavel diambil dari bahasa Italia yaitu Diablo atau Diavolo. Jika diartikan dalam bahasa Inggris berarti Devil atau yang di-Indonesiakan berarti Setan. Rasanya, nama yang diambil ini sangat cocok dengan penampilan yang ditunjukkan Ducati XDiavel, berotot dan sangar.
Tampilannya ini langsung memikat mata mereka yang memandang lewat yang terlihat besar pada bagian depan dan belakangnya. Belum lagi kelir hitam doff yang digunakan. Ducati XDiavel hadir pertama kali di hadapan publik pada bulan November tahun lalu di ajang EICMA 2015 di Milan, Italia. Dalam kemunculan pertamanya, motor dengan ciri khas ban belakang “gambot” ini langsung dianugerahi penghargaan Red Dot Award 2016 sebagai Best Bike.
Motovaganza mendapat kesempatan dari PT Garansindo Euro Sport selaku Distributor tunggal motor asal Italia itu Indonesia. Penasaran tentunya kami rasakan mendapat kesempatan menjajal “kebuasan” cruise asal Bologna, Italia, dengan mesin L type Testrasera 1200 cc ini. Kami mendapatkan unit Ducati XDiavel lansiran tahun 2016.
Motor yang dibanderol off the road Rp 799 juta untuk dilayah Jakarta ini memang sarat teknologi khas Ducati. Fiturnya bejibun.
Untuk menghidupkan mesinnya, Ducati XDiavel sudah dilengkapi dengan sebuah kunci magnetic alias keyless. Anda hanya cukup menekan lubang kunci dengan jari, Suara menderam langsung terdengar dari knalpot besarnya.
Semua informasi digital tertera pada odometer digital dengan background layar AMOLED atau negative pada siang hari. Background ini dapat anda setup sesuai dengan kenyaman pengelihatan anda. Idealnya warna putih untuk siang hari dan hitam untuk pengelihatan pada malam hari.
Posisi duduk a la cruiser, sedikit pendek dengan setang tinggi. Ada 60 pilihan konfigurasi duduk. Ada 4 posisi footstep, 3 posisi setang, dan 5 pilihan posisi duduk yang masuk dalam versi opsional.
Dari kantor kami di kawasan Patal Senayan, kami membawa Ducati XDiavel ke kawasan komplek Universitas Indonesia, Depok. Kami memilih lokasi ini dikarenakan jalanan cukup sepi dan panjang. Cocok untuk “membetot” gas milik X Diavel ini.
Bukaan awal gas menunjukan RPM dikisaran angka 2000-3000 dengan kecepatan rata-rata sekitar 30-40 km/jam saja. Maklum, kami harus membiasakan diri dengan riding position pada footstep model “slonjor” dan handling pada stangnya yang lebar. Perjalanan kami cukup msulit karena kondisi jalan yang padat karena berbarengan dengan jam pulang kantor.
Memasuki jalan TB Simatupang yang terbilang panjang kami mulai memberanikan diri untuk menguji kemampuan akselerasi yang dimiliki X Diavel. Dari 3 riding mode yang ada seperti Sport, Touring dan Urban, kami memilih tipe Urban dengan status mesin yang low alias rendah. Di kemampuan ini X Diavel terbilang cukup nyaman namun tidak memberikan kami kejutan akan kemampuan tenaga yang dihasilkan.
Sesampainya di kawasan Cilandak, kami mengatur posisi riding mode di posisi Touring. Pada mode ini, mesin diatur secara elektronik untuk “mengurut” bukaan gas di RPM rendah hingga menengah. Secara tenaga kami baru bisa merasakan di kisaran RPM di atas 5000 atau lebih. Gaya berkendarapun sesekali harus memainkan gas untuk mendapatkan torsi di bawah.
Kamipun mulai penasaran dengan settingan pada tipe Sport dengan status mesin High atau aggressive. Benar saja, untuk riding mode ini sensasi membesut cruise sangat terasa dibandingkan dua tipe sebelumnya. Hanya dengan bukaan RPM diangka 3000 rambut anda pun terasa “dijambak” kebelakang.Bayangkan, Dengan mode ini, Jarak 0 -100 Km/Jam hanya butuh waktu tidak kurang dari 7 detik. Mantab!
Ducati X Diavel juga memiliki fitur tambahan bernama DPL (Ducati Power Launch). Fitur inilah yang berfungsi mengontrol secara komputerisasi agar tenaga dapat direduksi dan menghindari “wheelie” pada ban bagian depannya. Benar-benar buas.
Mengendalikan kebuasan XDiavel sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Tubuh besar dan setang lebarnya ternyata gampang akrab. Tikungan maupun selap-selip di antara kendaraan lain ternyata cukup easy. Apalagi kenyamanan diunjung dengan suspensi yang sudah full adjustable, baik depan maupun belakang. Depan pakai teleskopik berdiameter 50 mm, sedang belakang monosok dengan posisi hampir horisontal.
Soal keamanan tapi tak usah khawatir. Ducati menyandingkan kemampuan XDiavel dengan sistem pengereman yang mumpuni. Sistem ABS terkini terpasang sebagai standar. Penggunaan rem dari Brembo dikombinasi Bosch 9.1ME ABS Cornering. Dengan kelebihan ABS bisa menyesuaikan posisi motor yang dibantu oleh IMU (Inertial Measurement Unit).
Keputusan Garansindo memasukkan XDiavel ke Indonesia cukup menarik. XDiavel bersaing dengan Harley-Davidson V-Road Muscle, Triumph Rocket III Roadster, dan Yamaha V-Max. Namun Cruiser V-twin dengan gaya Italia ini memiliki tampilan yang plus, riding position nyaman, dan performa khas Ducati.
Rating: 4 dari 5 bintang
ANDHIKA KRESNA
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test