Test Ride: BMW R1200GS
JAKARTA, 17 Juni 2016 – Besar dan galak. Itulah kesan pertama yang rata-rata dirasakan saat pertama kali melihat sosok BMW R 1200 GS. Dilihat dari dimensi tubuhnya BMW R 1200 GS memang terlihat intimidatif. Dari depan maupun samping -- dengan desain lampu, spakboard, tangki bahan bakar, dan bagian mesin yang keluar -- menjadikan tampilan motor ini bak sosok binaragawan dengan otot-otot yang kuat dan menonjol.
Motovaganza kembali mendapat kesempatan menjajal moge dari BMW Motorrad Indonesia edisi 2016. Kali ini kami menguji BMW R1200GS, ikon motor bergenre Adventure-Road dengan kapasitas mesin 1200 cc.
Saat pengambilan di kantor BMW Motorrad Indonesia di Jalan Sisingamangaraja No.15 Jakarta Selatan, kami diberikan pengetahuan dasar dari fitur motor berbobot 203 kg ini. Tidak butuh waktu lama, akhirnya kami menerima kunci magnetic milik R1200GS lansiran tahun 2016 ini. BMW R1200GS menggunakan kunci seperti mobil dengan fitur keyless, artinya, kita tak perlu memasukkan kunci ke lubang kunci.
Kesan pertama saat menghidupkan mesin yang hanya menggunakan satu jari ini, suara mesin boxer berkapsitas 1200 cc ini langsung dapat dirasakan. Tidak hanya itu, segudang fitur elektronik buatan Jerman juga dapat langsung dilihat di konsol bagian stang.
Rute pertama yang saya tempuh adalah menggunakan motor berkelir putih kombinasi silver ini adalah Bumi Serpong Damai yang berjarak sekitar 40 Km. Setelah semua dirasa aman, saya langsung tancap gas dengan bukaan di antara 4000 rpm dengan kecepatan sekitar 30-40 km/jam. Perjalanan masih didominasi medan jalan beraspal. Saya menggunakan riding mode di mode Road dengan settingan suspensi di posisi normal satu rider. Dengan posisi mode tipe Road, motor dengan nyaman ditunggangi dengan tingkat bantingan (rebound) suspensi terbilang lumayan.
Motor dengan penggerak garden (Drive Shaft) ini tercatat memiliki kecanggihan teknologi elektronik yang sangat lengkap. Selain memiliki 4 pilihan riding mode seperti, Road, Dynamic, Enduro dan Rain fitur lainnya ada pada handle stang sebelah kiri seperti pengaturan ABS (Anti-Lock Brake System), suspensi yang dapat di sesuaikan melalui ESA (Electonic Suspension Assist) dimana untuk teknologi ini, BMW R1200GS memiliki “kekenyalan” peredam kejut untuk satu orang pengendara (*ditandai dengan logo bergambar satu helm), dua orang pengendara atau dua orang dengan tambahan beban bergambar tas pada konsol odometer digitalnya.
Kesemua fitur tersebut dapat langsung dioperasikan dengan cara ditekan dengan satu ibu jari. Hal ini dapat langsung dilakukan pada saat Anda sedang berkendara sekalipun. Jika diperhatikan, perubahan elektonik BMW R1200GS selain cepat, kekenyalan suspensi juga dapat langsung dirasakan.
Saat sampai di kawasan BSD, Serpong, medan jalan mulai berubah menjadi aspal ke bebatuan dan tanah. Komposisi masing masing antara 30 persen. Saat masuk dalam medan jalan bebatuan, saya mencoba memindahkan mode berkendara ke posisi Enduro, hanya dalam hitungan beberapa detik mode ini dapat langsung dirasakan. Ban besar yang melekat pada motor seakan lebih “menggigit” bebatuan dan tanah.
Demi menghindari bantingan yang berlebih, suspensi pun kami ubah menjadi posisi Hard. Saat seperti ini lengan rider dan kaki pengendara diwajibkan berperan aktif untuk menahan bantingan (dumping) saat melintas kontur jalan bebatuan. Kami merekomendasikan agar pengendara mengganti riding position dengan cara agak sedikit berdiri dan “haramkan” duduk di atas kursi pengendara yang lebar, empuk dan dapat di tinggikan dengan cara manual ini.
Saat kembali, hari sudah mulai gelap. Sistem pencahayaan dari BMW R1200GS terbilang cukup oke, dengan dual LED pada bagian depan pencahayaan terasa mantap saat berkendara di malam hari.
Dengan berjalan yang memakan jarak sebesar hampir 100 km, bahan bakar alias bensin yang dihisap motor ini terbilang cukup irit. R1200GS hanya butuh sekitar tidak lebih dari 10 liter bensin, itupun dengan kecepatan rata-rata sekitar 80 km/jam dan sesekali “membesut” dan bermain diangka 120-140 Km/jam.
Anda berminat? Untuk harga, motor Adventure Road ini dibanderol oleh PT Maxindo Moto Nusantara dengan harga Rp 695 juta dengan status Off the Road.
Berikut spesifikasi lengkap BMW R1200GS:
Tahun pembuatan: 2016
Model: R1200GS
Jenis Mesin: Mesin flat twin Four-stroke dengan poros penyeimbang, empat katup per silinder, double overhead camshaft, basah sump lubrication
Bore Stroke: 101 mm x 73 mm
Kapasitas Mesin: 1170cc
Output: 92 kW (125 hp) @ 7.750 rpm
Torsi: 125 Nm @6.500 rpm
Kompresi rasio: 12.5 : 1
Transmisi: 6-speed percepatan gearbox dengan heliks
Sistem bahan bakar: Injeksi bahan bakar elektronik dengan sistem throttle ride-by-wire
Pengapian: Elektronik
Starter: Sistem Listrik
Panjang: 2.210 mm
Lebar: 953 mm
Tinggi: 1.450 mm
Wheelbase: 59,3 cm
Tempat duduk: 790/820 mm
Suspensi depan: BMW Telelever, Ø 37 mm, pegas tengah strut
Suspensi belakang: Cast aluminium satu-sisi lengan ayun dengan BMW EVO Paralever; WAD strut (redaman yang berhubungan dengan perjalanan), musim semi pra-beban hidrolik disesuaikan (continuously variable) melalui handwheel, rebound damping diatur melalui handwheel.
Disc brake depan: Floating Disc rem cakram, 4-piston kaliper tetap, diameter 305 mm
Disc brake belakang: single disc berdiameter diameter 276 mm dengan dual-piston floating caliper
Ban depan: 120/70 R 19
Ban belakang: 170/60 R 17
Kapasitas Bahan Bakar:20 liter
Berat kering: 238 kg
ANDHIKA KRESNA
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test