Royal Enfield Moto Himalaya 2017, Ribetnya Bandara India
CHENNAI, 5 September 2017 – Special Duty Editor Motovaganza, Ariya Sradha, sudah menyelesaikan perjalanannya bersama Royal Enfield Moto Himalaya 2017 beberapa pekan lalu. Bahkan Ariya sudah kembali ke Jakarta. Namun masih ada beberapa cerita yang masih bisa saya bagi pada pembaca Motovaganza.
Di hari ke-11 ini, 14 Agustus 2017, saya melakukan perjalanan kembali dari Leh menuju New Delhi dan Chennai. Perjalanan dari Leh ke New Delhi ternyata tidak sepi dari pengalaman berharga. Airport Leh sebenarnya berfungsi sebagai Pangkalan Udara Militer. Hal ini membuat penjagaan – terutama untuk keberangkatan -- sangat ketat dibanding kedatangannya. Dari pintu masuk gerbang Aiport, penjagaan yang dilakukan tentara selalu waspada melihat orang-orang yang berada di dalam mobil atau taksi ketika memasuki area Airport.
Sesampainya pintu masuk keberangkatan, semua barang-barang bawaan di scan di mesin X-Ray seperti Bandara Soekarno-Hatta saat ini. Setelah di scan, keanehan mulai terjadi. Petugas bandara menginfokan jika tidak boleh ada barang-barang hand luggage yang dibawa masuk ke kabin. Peraturan yang aneh di penerbangan biasa.
Pertanyaannya, bagaimana dengan laptop atau kamera dengan lensa-lensa serta aksesorisnya yang memang memerlukan sebuah tas untuk membawa itu semua?
Terjadilah perdebatan kecil antara petugas dan calon penumpang. Akhirnya ada yang dibolehkan membawa hand luggage atau backpack, ada yang terpaksa mengeluarkan laptop dan kameranya, lalu merelakan tasnya untuk dimasukan ke bagasi, bukan ke kabin. Sangat merepotkan.
Ada salah satu teman kami yang tidak boleh membawa dronenya ke dalam kabin, sehingga drone tersebut terpaksa masuk ke bagasi, dengan kekhawatiran drone tersebut tiba di Delhi dalam kondisi yang kurang baik. Tapi ia hanya bisa pasrah.
Setelah check in dan mendapatkan boarding pass, kembali dilakukan pengecekan terhadap barang bawaan melalui X-Ray. Kembali diingatkan tidak boleh ada barang yang dijinjing ke kabin kecuali sudah mendapatkan tag dari proses sebelumnya. Baris antrian pun dipisah antara pria dan wanita.
Selangkah sebelum naik ke pesawat, para wanita masih diperiksa lagi melewati sebuah bilik kecil. Baru kemudian kami siap memasuki pesawat dan siap bertolak ke New Delhi pada pukul 06.20 dengan pesawat Go Air G8 216. Penerbangan ke New Delhi memakan waktu kira-kira 1 jam.
Sesampainya di Delhi pada pukul 07.00 pagi, Gaurav dari Royal Enfield sudah menunggu kita di pintu kedatangan pintu Terminal 1. Kita langsung pindah menuju ke Terminal 3, untuk mengejar pesawat ke Chennai pukul 11.00 siang karena sorenya kami akan melakukan Factory Visit Royal Enfield di pinggiran kota Chennai.
ARIYA SRADHA (CHENNAI)
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test