Royal Enfield Moto Himalaya 2017, Perjalanan Berat di Pangong Tso

PANGONG TSO, 12 Agustus 2017 – Pengalaman mengesankan didapatkan Special Duty editor Motovaganza, Ariya Sradha saat mengikuti Moto Himalaya 2017. Ia menikmati makan diang di sebuah kedai makanan, yang dibangun berbentuk tenda di pingging Tso atau Danau Pangong. Dari tempat makan siang kita harus menuju ke tempat penginapan, maju lagi sekitar 20 menit perjalanan. Tapi kali ini benar-jalan sudah tidak ada jalan alias mengandalkan tanah, batu dan pasir bekas kendaraan-kendaraan yang melintas sebelumnya Benar-benar offroad! Kami harus membawa Royal Enfield Bullet 500 melintasi aliran air yang menuju ke danau dengan dasar hanya batu-batuanan, pasir yang cukup basah jadi motor mudah spin. Bahkan ada rekan dari Vietnam terjatuh. Saya sendiri melintasi aliran air yang cukup dalam sehingga mesin motor mati pas melintas di tengah-tengahnya. Di satu lokasi kami bahkan sempat melintasi hanya 50 cm dari tepi danau dengan jalan seperti tanah basah. Setelah perjuangan cukup berat, kami akhirnya tiba di penginapan di pinggir Danau Pangong. Di penginapan kami langsung memeriksa beberapa motor yang harus mendapat perbaikan. Teknisi Royal Enfield dan Rider dari Vietnam (kanan) terlihat mencoba meluruskan stang yang miring akibat terjatuh tadi. Oh ya, tenda yang digunakan sebagai penginapan cukup unik. Kami seperti tengah berkemah. Tenda-tenda tersebut terbuat dari terpal di bagian luar dan kain yang tebal dengan insulasi di tengahnya agar dingin tidak mudah masuk. Cukup nyaman karena dilengkapi pemanas. Kamar mandi terbilang cukup nyaman karena bersih, berfungsi dengan baik, dan yang penting air panas juga berfungsi. Listrik dipadamkan saat malam, namun setiap kamar diberikan semacam lampu portable LED. Adaptasi dengan suhu udara memang sedikit ekstra. Pasalnya, suhu di Danau Pangong di siang hari sekitar 20 derajat celcius dan malamnya turun menjadi 7 deraat celcius. ARIYA SRADHA (PANGONG TSO)