Wheel Story Season 4: Mario Iroth Terpukau Keindahan Alam Selandia Baru
QUEENSTOWN, 1 Agustus 2016 – Petualang “Wheel Story Season 4” Mario Iroth berhasil menjelajahi wilayah selatan Selandia Baru dengan aman. Perjalanan yang menghabiskan waktu 10 hari tersebut memiliki cerita menarik selama riding di sana. Mario bersama pasangannya Sulis menunggangi motor Honda menempuh jarak lebih dari 1000 km melewati pesisir timur wilayah Queenstown.
“Perjalanan kami selepas Wanaka menuju Queenstown hingga kembali ke Picton kami putuskan ketika mengetahui hari yang cerah. Dari Wanaka kami menuju Queenstown melintasi Crown Range dengan medan jalan yang berkelok. Kita melewati pemandangan istimewa dengan melewati daerah bersalju tepat pas di puncaknya,” ujar Mario kepada Motovaganza via e-mail.
Pegunungan di Queenston, kata Mario, mengingatkan kita pada gambar sebuah pemandangan alam yang sangat luar biasa. Tidak hanya pegunungan dengan salju yang berada tepat di atas puncaknya, rerumputan kering pun menjadi sebuah alas tipis dari jalan yang mereka lewati. Walaupun terbilang sepi, Mario dan partner perjalanannya ini juga tetap memperhatikan tata tertib berlalu lintas terutama dengan tanda adanya black ice di jalan yang mereka lalui.
“Cuaca disini cukup bersahabat. Angin bertiup kencang dan sungguh dingin. Walau demikian perjalanan kami tetap menyenangkan dengan adanya pemandangan indah yang memanjakan mata,” tambah Mario.
Setelah 30 menit, akhirnya mereka pun mengarah turun ke Queenstown untuk melakukan makan siang dan langsung melanjutkan ke sebuah kota kecil berada di paling ujung dari danau Wakatipu bernama Glenorchy.
Di kota ini Mario bermalam untuk merasakan budaya setempat dengan memutuskan menginap di sebuah penginapan tua yang sudah ada sejak 100 tahun lalu. Di kota ini Mario merasakan berada dalam sebuah dongeng bertajuk 'Gateway to Paradise'.
Tidak berlama-lama di kota ini, Mario melanjutkan perjalanan bertajuk Wheel Story Season 4 ini ke Tekapo. Dengan melewati desa Lindis Mario harus menghadapi masalah dengan cuaca yang kurang bersahabat dengan angin yang bertiup kencang. Dengan perlengkapan berkendara yang terbilang lengkap perjalanan mereka pun tetap dilanjutkan.
Setibanya di Tekapo. Mario menyaksikan danau yang berwarna tosca berwarna Danau Pukaki yang berlatar belakang Mount Cook. Pemandangan ini mirip dengan logo dari rumah produksi sebuah film “Paramount Picture”.
Tidak berlama-lama menikmati pemandangan tersebut, Mario pun bergegas untuk melanjutkan perjalanan menuju Picton (pelabuhan ferry) dengan mengikuti jalan pesisir Timur yang tidak kalah indahnya. Perjalanan mereka melewati sebuah peternakan dan perkebunan anggur bernama, Christchurch.
Selama di New Zealand, perjalanan mereka memiliki berjuta kenangan. Hingga hari ke 11 saat ini, perjalanan mereka sudah menghabiskan jarak tempuh sejauh 3500 km dengan kecepatan rata-rata 70 km/jam dan top speed 125 km/jam dengan kondisi jalan mulus, lurus, menanjak, berliku dengan temperatur -7 hingga 9 derajat celsius.
Mantab! Tunggu kabar selanjutnya dari Mario Iroth di Wheel Story Season 4 di Motovaganza.
ANDHIKA KRESNA
Artikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test