Ketika Speed Scrambler 1050 "Membakar" Tanah Merah

JAKARTA, 21 Januari 2017 - Anda mungkin berpikir jika motor besar dengan bobot yang berat, mesin yang panas akan sulit berjalan melalui jalan di atas tanah. Eits, jangan salah, pameo itu dapat dibantahkan dengan sosok motor yang satu ini. Berbasis motor naked sport, Triumph Speed Triple 1050 milik PT Garda Andalan Selaras (GAS), distributor resmi motor asal Inggris di Indonesia motor ini pun diubah menjadi sosok motor garuk tanah modern alias Neo Scrambler. Kini, motor asal Inggris ini pun memiliki nama barunya "Triumph Speed Scrambler 1050". Bisa jadi ini merupakan salah satu motor besar berkapasitas 1050cc pertama di Indonesia yang diubah "kodrat"nya. Umumnya, motor dengan penampilan ban belakang gambot berukuran 140 dengan kembang jalan beraspal ini memiliki kodrat untuk berjalan khusus di jalan beraspal. Tidak hanya berat dan sedikit "nungging", motor sport dengan bekal mesin tiga silinder berkapasitas 1050cc ini pun memiliki bentuk lengan ayun model pro-arm yang kental dengan aura balap sirkuit aspal. PT GAS mempercayakan pengerjaan motor tersebut kepada GATOR (Galeri Motor), rumah modifikasi yang sudah terkenal mengubah motor berkubikasi besar. Namun, menurut Andy “Bule”, builder GATOR, mengatakan ia sedikit mengalami kesulitan dalam pengerjaan motor ini lantaran semua konsep yang diserahkan kepada dirinya ini. "Ini sebenarnya belum final, nantinya masih ada beberapa ubahan lagi yang bakal dilakukan. Namun, khusus hari ini kita mau jajal motor ini di jalan berkontur tanah", ujar Bule khusus kepada Motovaganza. Secara penampilan, motor garapan Gator ini hampir tidak lagi memiliki identitas motor naked sport asli Speed Triple 1050. Hal ini dikarenakan hampir semua bentuk body bawaannya diubah di rumah modifikasi yang berlokasi di alamat Jalur Ir H Juanda, Cireundeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten tersebut. Ubahan dapat dilihat dari bentuk tangki bensin besar berwarna perak dan subframe hasil racikan GATOR. Walau menggunakan warna merah menyala di bagian subframe, Triumph Speed Scrambler garapan Bule ini dominan memiliki warna perak. Bule sengaja memilih warna dasar perak dikarenakan penggunaan material motor garapannya ini menggunakan bahan allumunium. Selain itu, tujuan penggunaan bahan berbobot ringan ini juga sebagai pengurang bobot Speed Triple yang mencapai 192 kg. Dengan penggunaan bahan allumunium, kini selain langsing, motor ini pun juga memiliki bobot yang lebih ringan. Sesuai dengan penggunaannya, motor ini pun dibekali dengan karet bundar dengan kembang kasar. Baik ban depan maupun belakang, Bule mempercayakan pada ban milik Pirelli, ini merupakan ban yang sama dengan yang digunakan oleh motor scrambler asal Italia, Ducati. Ban tersebut memiliki sifat dual purpose. Artinya motor dapat digunakan di jalan aspal 50% dan tanah 50%. "Sejauh ini material sudah 80% menggunakan bahan allumunium, kita bisa lihat pada spakbor depan, belakang, cover sisi kanan dan kiri, footstep, tatakan plat nomor polisi, bracket lampu bagian depan. Nantinya engine guard juga akan menggunakan bahan allumunium. Ini bahan yang ringan dan cukup kuat," tambah Bule di sela-sela menjajal motor garapannya. Walau di dominasi part yang digarap langsung oleh rumah modifikasi gator, beberapa part lain juga dipercaya bule untuk membuat motor nampak keren dan macho seperti head lamp, tail lamp, footstep dan knalpot milik Arrow. "Awalnya kita pakai kenalpot custom, tapi secara performa Speed Scrambler ini sedikit menurun. Sekarang kenalpot kita pakai Arrow, untuk speed dan performa ini sangat menguntungkan dan menurut saya, Arrow memiliki kualitas yang sangat baik di kelasnya," tambahnya. Ia pun menunjukan kepada Motovaganza Speed Scrambler ini di medan jalan tanah dengan melakukan burn out. Terbukti motor ini tidak hanya mampu menggaruk tanah, lebih dari itu Speed Scrambler garapan Gator ini pun mampu membakar tanah merah menjadi hitam pekat pada jejak ban kembang kasarnya. "Kini, selain ringan motor ini juga kencang dan mampu melahap semua tikungan baik itu jalan aspal maupun jalan tanah," tutup Bule. Wuihhh…..! ANDHIKA KRESNA