Kang JJ Ajak Kaum Muda Sulawesi Selatan Cinta Tanah Air

MAKASSAR, 16 Februari 2016 -- Jeffrey Polnaja, penjelajah dunia dengan sepeda motor seorang diri, mengajak pemuda Sulawesi Selatan untuk bangga menjadi Bangsa Indonesia. Kang JJ yang telah menyelesaikan misi berkeliling dunia untuk perdamaian Ride for Peace (RFP) ini mengatakan kualitas manusia Indonesia tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain di dunia. "Dulu, ketika saya ingin memulai pejelajahan dunia, banyak orang bilang, saya akan pulang sebelum negara kesembilan. Tapi saya menjawabnya dengan 97 negara," kata Jeffrey dihadapan sekitar 500 pengunjung di Auditorium Al Jibra, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sabtu (13/2) lalu. Pria asal Bandung, Jawa Barat, berusia 53 tahun itu mengatakan kaum muda adalah ujung tombak kemajuan bangsa. Dengan semangat pantang menyerah pemuda-pemudi Indonesia bisa melakukan hal-hal besar yang diperhitungkan dunia. "Kalau saya bisa menujukkan kegigihan Indonesia ketika menyampaikan pesan perdamaian dunia di 97 negara, mengapa kalian tidak bisa? Indonesia bangsa besar. Kalian semua bisa asal memiliki semangat pantang menyerah," tantang Jeffrey. Jeffrey berharap kehadiran RFP di Makassar bisa menginsiprasi pemuda-pemudi Sulawesi Selatan untuk menjadi jembatan mengobarkan semangat cinta Tanah Air dan perdamaian. Kang JJ, sapaan Jeffrey, hadir di Makassar atas udangan produsen kelengkapan kegiatan alam terbuka Eiger dan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UMI. Pembina Mapala UMI dan Staff Khusus Yayasan UMI Ir. Ichwan HL, mengatakan banyak pelajaran yang bisa diambil dari presentasi Kang JJ. "Ini mata kuliah yang sangat berharga bagi kami, bagi mahasiswa dan pecinta alam UMI," katanya. Kang JJ melakoni Ride for Peace, perjalanan keliling dunia secara terus menerus, pada 2012 hingga Juli 2015. Ia berkelana dengan sepeda motornya sejauh 420.000 kilometer melintasi 97 negara di benua Asia, Afrika, Eropa dan Amerika, dan Australia. Pada September 2015 Jeffrey berhasil mendaratkan BMW R 1150 GS ke Tanah Air usai menyelesaikan penjelajahan di Timor-Leste. ANDHIKA KRESNA