Hadapi Euro 6, Kawasaki Siapkan Teknologi Injeksi Ganda
JAKARTA, Motovaganza.com – Injeksi bahan bakar langsung atau Direct Fuel Injection menjadi teknologi yang umum di mesin mobil. Hanya menunggu waktu saja sebelum diterapkan di kendaraan roda dua. Sebelumnya, Honda sudah mengajukan permohonan paten untuk generasi baru mesin injeksi menggunakan mesin Africa Twin. Kini giliran Kawasaki ikut menerbitkan aplikasi paten terkait dengan sistem pengabutan. Pabrikan yang bermarkas di Minato, Jepang, ini punya inovasi yang lebih canggih yakni berupa sistem injeksi ganda.
Saat ini, supercharged four-cylinder yang digunakan pada H2 punya sistem yang unik. Kawasaki mengkombinasikan teknologi dengan port fuel injection untuk mendapatkan mesin dengan performa apik. Namun kebutuhan untuk menghasilkan mesin yang ramah lingkungan, efisien namun tetap memberikan performa tinggi, menjadi tantangan pabrikan.
Kawasaki menjawab dengan menciptakan sistem pengabutan yang memadukan dua asupan bahan bakar. Satu di lokasi konvensional (port) dan satunya berada di ruang bakar. Blue print yang dipatenkan ‘geng hijau’ tampaknya bakal diterapkan pada mesin supercharger. Karakteristik enjin superkencang itu berpadu dengan sistem injeksi yang inovatif. Mereka menganggap pembaruan ini dapat melewati batasan emisi Euro 6.
Seperti diketahui, port injector yang digunakan oleh hampir setiap sepeda motor modern, sudah cukup baik. Tapi injeksi langsung ke dalam ruang bakar dapat menghindari masalah keluarnya bensin yang tidak terbakar, dan memungkinkan campuran bahan bakar dengan udara lebih ramping untuk meningkatkan kinerja mesin. Keuntungan lain mampu membantu mendinginkan ruang bakar, mencegah gejala ngelitik atau knocking. Metode itu juga dapat lebih akurat memantau campuran udara dan bahan bakar, karena bensin disemprotkan dengan rapi.
Kawasaki H2
Tantangan
Meski demikian tetap ada pertanyaan. Banyak yang beranggapan kalau sistem injeksi langsung masih sulit bekerja dengan baik di putaran tinggi. Katup variabel (Variable Valve Timing) adalah satu teknologi yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah ini. Dan berkat perpaduan sistem injeksi ganda, kondisi motor senantiasa optimal di segala kondisi. Sama seperti sistem injeksi di port, penyemprotan bensin di ruang bakar tetap mengacu dari ECU (Engine Control Unit) sebagai otak pengontrol. Menurut paten, port injector yang diberi makan oleh elektric pump konvensional, beroperasi pada 44 psi (3 bar), sedangkan injeksi langsung berjalan pada 1.450 psi (100 bar). Angka itu sebenarnya cukup rendah untuk sistem Direct Fuel Injection yang biasa beroperasi sekitar 2.900 psi (200 bar) di mobil. Kemungkinan hasil itu telah disesuaikan untuk kebutuhan motor. Makanya metode ini hanya disematkan pada mesin berperforma tinggi milik Kawasaki. Ide ini sebetulnya tidak benar-benar baru. Perusahaan mobil, termasuk Toyota, telah mengembangkan mesin yang menampilkan apa yang disebut injeksi "ganda". Sejak era 50-an, sistem semacam ini sudah digunakan. VW atau Audi juga melakukan hal serupa, tetapi belum pernah terlihat pada roda dua sebelumnya. Di masa sekarang, karena tuntutan untuk menghasilkan mesin yang lebih ramah lingkungan, membuat produsen kendaraan roda dua juga ikut bereksperimen hingga menemukan patennya masing-masing. Sumber: Cycleworld, Bennetts Baca Juga: Kawasaki Patenkan Teknologi Injeksi Ganda ZENUAR YOGA | RAJU FEBRIANArtikel Unggulan
- Terbaru
- Populer
Artikel yang direkomendasikan untuk anda
Motor Unggulan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test